BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Setelah memenangkan pemilu secara langsung
SBY tampil sebagai presiden pertama dalam pemilihan yang dilakukan secara
langsung. Pada awal kepemimpinan SBY memprioritaskan pada pengentasan korupsi
yang semakin marak di Indonesia dengan berbagai gebrakannya salah satunya salah
dengan mendirikan lembaga super body untuk memberantas korupsi yakni KPK. Dan dengan Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau yang
terkenal dengan sebutan SBY, telah membuat babak baru dalam perjalanan sejarah
Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden keenam Republik Indonesia pada
tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf Kalla yang kemudian kembali
terpilih di Pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono. Bersama dengan pasangannya,
SBY memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan agenda reformasi. Program
pertama pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program 100 hari. Program ini
bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat Indonesia,
memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta mewujudkan keadilan dan
demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan agung.
Langkah
tersebut disambut baik oleh masyarakat. Secara umum SBY-JK melakukan
pemeriksaan kepada pejabat yang diduga korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) diberi kebebasan oleh presiden melakukan audit dan pemberantasan korupsi.
Hasilnya telah terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan pejabat pemerintahan
sebanyak 31 orang selama 100 hari. Artinya SBY-JK sungguh memilki komitmen
dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun demikian, masih banyak hal yang harus
dievaluasi.
1.2 Identifikasi
masalah
Dari latar belakang masalah yang terpapar diatas bahwa Masalah melihat semua hal yang
melatar belakangi tentang “Perkembangan Politik,
Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan
pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2” maka penulis menarik beberapa masalah dengan
berdasarkan kepada :
1. Kurangnya pengetahuan para siswa tentang tentang “Perkembangan Politik,
Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan
pada masa Susilo Bambang Yudhoyono periode 1 dan 2” dan dengan
adanya Makalah ini diharapkan dapat dijadikan pedoman agar para siswa terutama
siswa di SMA NEGERI 1 (NAMA SEKOLAH KALIAN) mengetahui keadaan pra kepemimpin presiden SBY, berlangsungnya
kepemimpinan presiden SBY dan sesudah kepemimpinan presiden SBY yang meliputi
berbagai bidang seperti, bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan pendidikan
pada masa presiden SBY periode 1 dan 2.
2. Tidak meratanya bahan ajar yang sekiranya dapat dijadikan
sebagai sarana dan media ilmu pengetahuan bagi para siswa di SMA NEGERI 1 (NAMA
SEKOLAH KALIAN).
1.3 Pembatasan
Masalah
Dari
identifikasi masalah yang terpapar diatas dapat diperoleh
gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun penulis menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka
penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi.
Pembatasan masalah ini mengandung konsep pemahaman sebagai berikut: mengetahui keadaan
pra kepemimpin presiden SBY, berlangsungnya kepemimpinan presiden SBY dan
sesudah kepemimpinan presiden SBY yang meliputi berbagai bidang seperti, bidang
politik, ekonomi, sosial-budaya dan pendidikan pada masa presiden SBY periode 1
dan 2.
1.4 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana jalannya kepemimpinan SBY bersama JK dan bersama Boediono?
2. Jelaskan keadaan politik masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
3. Jelaskan keadaan ekonomi masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
4. Jelaskan keadaan sosial masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
5. Jelaskan keadaan budaya masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
6. Jelaskan keadaan pendidikan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi?
7. Jelaskan keadaan pertahanan dan keamanan masa Presiden Megawati, SBY,
dan Jokowi?
8. Jelaskan mengenai Hubungan Internasional masa Presiden Megawati, SBY,
dan Jokowi?
9. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan
Jokowi?
1.5 Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana
jalannya kepemimpinan SBY bersama JK dan bersama
Boediono.
2. Untuk menjelaskan keadaan
politik masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
3. Untuk memaparkan keadaan
ekonomi masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
4. Untuk mendeskripsikan
keadaan sosial masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
5. Untuk mencari perbandingan keadaan
budaya masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
6. Untuk mengetahui keadaan
pendidikan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
7. Untuk mengetahui keadaan
pertahanan dan keamanan masa Presiden Megawati, SBY, dan
Jokowi.
8. Untuk mengetahui Hubungan
Internasional masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
9. Untuk megetahui kelebihan
dan kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan Jokowi.
1.6
Manfaat Penelitian
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari aspek teoritis maupun praktis.
Secara teoritis tergambar dalam materi tulisan ini. Adapun secara praktis,
tulisan ini diharapkan dapat berguna bagi individu, masyarakat, dan pemerintah.
Semoga menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi generasi bangsa yang ingin mempelajarinya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembahasan Teori
MASA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 1 DAN 2
A. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dapat dibagi menjadi dua masa, yaitu masa
pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono.
a. Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden JK

Pemerintahan
SBY-JK berlangsung pada tahun 2004-2009. Dalam pemerintahan ini, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, Jusuf Kalla mencetuskan visi dan
misi sebagai berikut:
Visi :
1.
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang
aman, bersatu, rukun dan damai.
2.
Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung
tinggi hukum, kesetaraan dan hak-hak asasi manusia.
3.
Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan
kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi
pembangunan yang berkelanjutan.
Misi :
1. Mewujudkan Indonesia yang aman damai
2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan
demokratis
3. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
Politik
Dalam pemilu legislatif 2004, partai yang didirikan oleh SBY, yaitu Partai
Demokrat, meraih 7,45% suara. Kemudian pada 10 Mei 2004, tiga partai politik
yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai
Bulan Bintang secara resmi mencalonkann ya sebagai presiden dan berpasangan
dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla. Dalam masa kepemimpinannya bersama
Jusuf Kalla, beliau didukung oleh koalisi dari Partai Demokrat, Partai Golkar,
Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai
Bulan Bintang. Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY
membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla.
Kabinet
Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada
tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan
kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas
kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007. Program
pertama pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program 100 hari. Program ini
bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat memberatkan rakyat Indonesia,
memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN, serta mewujudkan keadilan dan
demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan agung.
Langkah
tersebut disambut baik oleh masyarakat. Secara umum SBY-JK melakukan
pemeriksaan kepada pejabat yang diduga korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) diberi kebebasan oleh presiden melakukan audit dan pemberantasan korupsi.
Hasilnya telah terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan pejabat pemerintahan
sebanyak 31 orang selama 100 hari. Artinya SBY-JK sungguh memilki komitmen
dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun demikian, masih banyak hal yang harus
dievaluasi. Munculnya kebijakan pembelian minyak dengan patokan harga dunia
membuat masyarakat semakin menderita. Fluktuasi harga minyak yang berubah-ubah
membawa ketidakpastian harga minyak bumi.
Dampaknya
masyarakat diombang-ambingkan dengan harga minyak yang tidak pasti. Patokan
harga luar negeri yang relatif tinggi bagi masyarakat Indonesia membuat
beberapa sektor perekonomian mengalami kenaikan harga. Pidato kenegaraan yang
dibacakan di depan parlemen banyak menerima kritik. Belum lagi kasus bencana
alam yang terjadi mulai dari Aceh, Yogyakarta, Pangandaran, Timika dan masih
banyak lagi yang membuat pemerintahan semakin kesulitan untuk merapatkan
barisan dalam memperkuat perekonomian negara. Kebijakan parsial dan spontan
sering datang dan hasilnya mengecewakan masyarakat. Misalnya kedatangan
Presiden AS George W. Bush pada tanggal 20November 2006 yang dipersiapkan
secara besar-besaran dan menghasilkan dana besar telah mengundang banyak
kecaman.
Masyarakat
yang anti AS menuduh Indonesia tidak memiliki agenda pemerintahan yang pasti.
Belum lagi masalah Lumpur PT. Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Masalah lumpur ini telah menenggelamkan empat desa yang dihuni oleh ribuan
warga. Selain itu banyak perusahaan yang terendam lumpur, artinya negara dan
masyarakat dirugikandengan adanya masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah telah mengupayakan segala macam cara untuk menanganinya termasuk
mendatangkan tim dari luar negeri dan pembentuk tim nasional penanggulangan
bencana lumpur.
b. Masa Pemerintahan Presiden SBY bersama Wakil Presiden
Boediono

Pemerintahan
SBY-Boediono berlangsung dari tahun 2009 sampai sekarang. Dalam
pemerintahan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, Boediono
mencetuskan visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG
MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR
1.
Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
2.
Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
3.
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Misi
:
MEWUJUDKAN INDONESIA YANG LEBIH
SEJAHTERA, AMAN DAN DAMAI DAN MELETAKKAN FONDASI YANG LEBIH KUAT BAGI INDONESIA
YANG ADIL DAN DEMOKRATIS.
1.
Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk mencapai
Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
2.
Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good
Corporate Governance.
3.
Demokratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup
untuk partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa.
4.
Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan
memberantas korupsi.
5.
Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara
lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah pembangunan yang inklusif
bagi segenap komponen bangsa.
Pada pemilu
2009, SBY kembali menjadi calon presiden bersama pasangan barunya yaitu
Boediono dan kembali terpilih sebagai presiden Indonesia. Pada periode
kepemimpinannya yang kedua, SBY membentukKabinet Indonesia Bersatu II yang
merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari
usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang
mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah
Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBY-Boediono pada
Pilpres 2009, serta kalangan profesional.
Susunan
Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009
dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan
pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY
mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk
ke dalam kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam
kabinet.
B. Kondisi dan Kebijakan
1. Politik
a. Perkembangan Politik Masa Presiden Megawati

1. Membentuk
Kabinet Gotong-Royong
Kabinet
Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada
tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu.
Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak
partai. Pada masa Presiden Megawati memimpin, Indonesia sedang porak
poranda akibat beragam konflik seperti konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang)
dan konflik politik (pemakzulan Gusdur). Para pelaku ekonomi, kalangan
birokrasi, pengamat politik, danmenteri dan setingkatnya menilai KGR ini cukup
tangguh, hal ini dapat dilihat bahwa 26 dari 32 jabatan menteri dan setingkat
menteri dijabat oleh para profesional yang menguasai bidang tugas
masing-masing. Akan tetapi KGR ini mengecewakan karena terkesan lamban dalam
kinerjanya.
2. Mendirikan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK)
KPK
didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini didasari
karena Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu
kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan
polri sulit dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.
3. Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang
dilaksanakan tahun 2004 dan melalui dua periode yaitu :
a. Periode pertama untuk memilih anggota legislatif
secara langsung.
b. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung oleh rakyat.
b. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung oleh rakyat.
b. Perkembangan Politik Masa Presiden SBY

·
Perkembangan
Politik Masa SBY-JK
1.
Pembentukan Kabinet Bersatu
Pada
periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk
Kabinet
Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan
Indonesia
pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama
Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu
dibentuk
pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada
tahun 2009.
2. Pada 5 Desember
2005, Presiden Yudhoyono melakukan
perombakan
kabinet untuk pertama kalinya.
3. Pada 7 Mei 2007 Presiden Yudhoyono melakukan perombakan
kabinet
untuk yang kedua
kalinya
·
Perkembangan
Politik Masa SBY-Boediono
1.
Pembentukan Kabinet Bersatu jilid 2
Merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini
berasal dari usulan partai
politik pengusul pasangan SBY-Boediono
pada pilpres 2009 yang
mendapatkan kursi di DPR (Partai
Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang
bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta
kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh
Presiden SBY pada 21 Oktober
2009 dan dilantik sehari setelahnya.
2. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pergantian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja
para menteri keuangan.
3. Menganut konsep Trias Politika
Trias
Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai
negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu
negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan
harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda. Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan
kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.
c. Perkembangan Politik Masa Presiden Joko Widodo

Hingga
saat ini, elektabilitas pemerintahan Joko Widodo menurun hingga ke 44,94%. Penurunan elektabilitas Joko Widodo
disebabkan oleh berbagai hal, seperti: kemelut pencalonan Kapolri yang masih
belum selesai, penandatanganan cek tanpa diketahui pak Joko Widodo dan kinerja
kabinet yang menurut beberapa kalangan masih belum memuaskan . Disamping itu,
pemerintahan Joko Widodo juga mengalami keberhasilan. Kinerja Menteri Perikanan
dan Kelautan, Susi Pudjiastuti patut untuk diacungi jempol, ketika Indonesia
berani menunjukkan sikap tegas dalam isu perbatasan dengan negara lain. Selain
itu, reformasi birokrasi kementerian yang dilakukan Joko Widodo juga perlu
untuk diperhatikan. Dalam isu internasional, Indonesia dinilai mulai bersikap
tegas untuk memutuskan peredaran narkoba.
2. Ekonomi
a. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden Megawati
Menurut Presiden Megawati seharusnya pemerintah lebih
bijak dengan menyelesaikan permasalahan ekonomi secara menyeluruh seperti
menginventarisasi hutang sekaligus segera membayarnya. Dengan cara itu diyakini
Mantan Presiden Indonesia ini bisa menjadi jalan alternatif agar mata uang
tidak jadi dipotong.
1. krisis ekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997
mengakibatkan kemerosotan pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan
perkapita indonesia tinggal US$465. melalui kebijakan pemulihan keamanan
situasi indonesia menjadi tenang. Presiden megawati berhasil menaikan
pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.
2. ketenangan megawati disambut oleh pasar, tak sampai
sebulan dilantik kurs melonjak ke Rp 8500 per dollar AS. Indeks harga saham
gabungan (IHSG) juga terus membaik hingga melejit ke angka 800.
3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat
kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual
indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan
ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%. Privatisasi adalah
menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi
perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi
pembayaran utang luar negri.
4. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai
ekspor mencapai US$57,158 miliar dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada
tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka US$61,02 miliar dan import meningkat
keangka US$32,39 miliar.
5. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar
US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran
utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
6. Kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan
ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing.
7. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan
korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali
untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan
nasional.
8. Secara
faktual, pemerintahan Megawati menjalankan kebijakan privatisasi berdasarkan
desakan dari luar, khsusunya IMF dan bank dunia. Bedanya, jika Megawati hanya
melanjutkan kesepakatan yang dibuat pemerintahan sebelumnya, Habibie, melalui
stuctrual adjustment program (SAP).
9. Selain itu, pertimbangan melakukan
privatisasi dijaman megawati adalah untuk mencari pendanaan untuk menutupi
deficit APBN. Seperti diketahui, Megawati mewarisi sebuah kondisi ekonomi yang
compang camping akibat krisis ekonomi 1997.
10.
Pada periode 1991-2001, pemerintah Indonesia 14 kali memprivatisasi BUMN. Yang
terprivatisasi 12 BUMN.
11.
Pada masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik luar negeri
tidak begitu determinis di bawah kendali sebuah negara.
12.
Di masa pemerintahan Megawati, kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan
diluar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat Sukhoi dengan
Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China.
13.
Selain itu, pemerintahan Megawati berusaha keras untuk keluar dari jebakan IMF.
Hanya saja, usaha itu dibiaskan oleh Budiono, menteri keuangan waktu itu, dengan
menandatangi post program monitoring (PPM) yang berarti melanjutkan campur
tangan IMF secara sembunyi-sembunyi.
14.
Untuk perlindungan terhadap perempuan dan TKI di luar negeri, pemerintahan
megawati pernah mengajukan tiga RUU, yaitu Rancangan Undang-Undang (RUU)
tentang Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Kerja dan Rumah
Tangga, RUU Pekerja di Luar Negeri, dan RUU Tindak Pidana Perdagangan Orang.
b. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden SBY
·
Perkembangan
Ekonomi Masa SBY-JK
1.
mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak
(BBM).
2. kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin akan
tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat
yang membutuhkan
3. kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana
pendidikan yang ada di Negara Indonesia
·
Perkembangan
Ekonomi Masa SBY-Boediono
1. kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang
tinggi dan pengurangan utang Negara.
2.
Meningkatkan peluang lapangan pekerjaan dan peningkatan penyaluran modal usaha.
3. SBY Pro terhadap pemberantasan korupsi dengan dibentuknya
KPK dan juga secara konsisten memberantas Korupsi.
c. Perkembangan Ekonomi Masa Presiden Joko Widodo
Di bidang
ekonomi, Joko Widodo berusaha untuk memberikan ruang fiskal lebih bagi
Indonesia. Sayangnya, banyak tantangan yang menghadang, seperti: melemahnya
nilai Rupiah di pasar internasional, fluktuasi harga BBM dan harga bahan pokok
yang terus meningkat. Dengan situasi yang dialami Indonesia, Indonesia terlihat
dalam zona yang tidak nyaman. Meskipun demikian, bursa saham Indonesia semakin
meningkat dan diminati para investor. Di sisi internasional, Joko Widodo juga berusaha untuk
meningkatkan investasi dengan berkunjung ke Jepang dan Tiongkok pada
akhir-akhir ini.
3. Sosial
a. Perkembangan Sosial Masa Presiden Megawati
Depdiknas telah merekrut 4110 guru baru untuk
persiapan ditempatkan di Aceh dan menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari
daerah lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh Aceh. Sedikitnya 506
bangunan sekolah di seluruh MAD terbakar, atau 10% dari total bangunan sekolah
di seluruh NAD. Rehabilitasi fisik sekolah baru akan dimulai awal 2004 dan
diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun serta dana lebih dari Rp 300 miliar
untuk menyelesaikannya.
b. Perkembangan Sosial Masa Presiden SBY
·
Perkembangan
Sosial Masa SBY-JK
1. Penurunan pengangguran terus menurun dari 9,9% pada
tahun 2004 menjadi 8,5% pada tahun 2008
2. Penurunan
angka kemiskinan dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008
3.
Memperbaiki keadaan Aceh setelah porak poranda diterjang Tsunami pada tahun
pada 26 Desember 2004.
4. Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon,
Sampit dan juga di Aceh.
·
Perkembangan
Sosial Masa SBY-Boediono
1 SBY menunjukkan usaha secara signifikan penanggulangan
bencana baik melalui aspek hukum nasional maupun aspek diplomasi dengan dunia
internasional
2. SBY telah membuat undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi.
3.
Melaksanakan program-program pro-rakyat seperti : BLT, BOS, Beasiswa,
Jamkesmas, dan PNPM untuk dapat memperbaiki perekonomian rakyat.
c. Perkembangan Sosial Masa Presiden Joko Widodo
Diera Presiden Joko Widodo “Revolusi
Mental” merupakan isu yang sempat ‘nge-trend’ di kalangan masyarakat Indonesia.
Revolusi Mental menurut Joko Widodo adalah kembali mengenal karakter orisinil
bangsa, seperti: berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah dan bergotong royong. Namun, implementasi dari hal
tersebut masih sulit dirasakan bagi masyarakat Indonesia hingga saat ini.
3. Budaya
a. Perkembangan Budaya Masa Presiden Megawati
Presiden
Megawati lebih menonjolkan kepemimpian dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama
dalam menimbang-nimbang suatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi bila
keputusan itu sudah diambil, maka tidak akan bisa berubah lagi. Gaya
kepemimpinan seperti ini bukanlah suatu kelemahan. Karena megawati mempunyai
sebuah intuisi yang tajam. Disaat itulah Presiden megawati bertindak
berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan
intuisinya.
b. Perkembangan Budaya Masa Presiden SBY
Dalam hal pelestarian budaya, dimasa pemerintahan SBY
terlihat jelas kemundurannya. Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh pemerintah Negara lain. Contohnya sebagai berikut :
Namun di
masa ini, terdapat keberhasilan dengan pengakuan dari UNESCO bahwa batik
Indonesia adalah warisan budaya Indonesia.
c. Perkembangan Budaya Masa Presiden Joko Widodo
Joko Widodo-JK
dalam membidik masyarakat yang berkarakter dan berkhlak mulia. Revolusi mental
merupakan sebuah perubahan yang mendasar dalam mentalitas manusia melalui cara
berpikir, merasa, mempercayai, sehingga akan menghasilkan sebuah perilaku dan
tindakan melalui kebiasaan seharai-hari. Revolusi mental tak akan lepas dari
strategi budaya yang akan membentuk manusia-manusia yang berbudi pekerti,
berkarakter, dan bermoral kebiasaan. Strategi kebudayaan dan Revolusi mental
taka akan lepas pula dengan pemuda yang mana pemuda sangat berperan penting
dalam tercapainya sebuah tujuan yang diharapkan oleh bangsa. Oleh karena itu
pada pemerintahan Joko Widodo-JK budaya dijadikan sebagai salah satu konsep
jalan keluarnya segala persoalan bangsa terlebihnya dalam kesadaran akan
pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia, baik dalam berkarakter, bahasa, perilaku, maupun moralitas.
4.
Pendidikan
a. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden Megawati
Melalui PP No. 60 tahun 2000,
sampai UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 33 tahun 2004
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang
mengatur konsep, system dan pola pendidikan, pembiayaan pendidikan, juga
kewenangan di sektor pendidikan yang digariskan bagi pusat maupun daerah. Dalam
konteks ini pula, pendidikan berusaha dikembalikan untuk melahirkan insan-insan
akademis dan intelektual yang diharapkan dapat membangun bangsa secara
demokratis, bukan menghancurkan bangsa dengan budaya-budaya korupsi, kolusi,
dan nepotisme dimana peran pendidikan (agama, moral, dan kenegaraan) yang
didapat dibangku sekolah dengan tidak semestinya. Reformulasi konsep pendidikan
dan rekonstruksi pondasi pendidikan nasional, utamanya menyangkut hak-hak
pendidikan masyarakat dan nilai-nilai dasar pendidikan saat ini mutlak untuk
dipikirkan dan direaktualisasi. Salah satu konsepnya adalah Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) yang mulai diimplementasikan pada sekolah-sekolah dasar dan
menengah dibeberapa provinsi di Indonesia, mungkin juga konsep pendidikan
“masyarakat belajar” bagi masyarakat akademi.
Dengan demikian dalam konteks ini kebijakan otonomi daerah melalui
diterbitkannya UU No.32 tahub 2004 dan UU No. 33 tahun 2004 dan desentralisasi
pendidikan dalam rangka perbaikan pendidikan ini sangat perlu dan mendesak.
b. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden SBY
·
Perkembangan
Pendidikan Masa SBY-JK
1. Meningkatkan anggaran pendidikan
menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
2. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung
sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009.
3. membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan
memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah.
4. Penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang
akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
·
Perkembangan
Pendidikan Masa SBY-Boediono
1.
Pendidikan
dasar 9 tahun dan dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan pendidikan
lanjutan di tingkat SMA.Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan
penyediaan buku-buku yang berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan
membentuk karakter siswa yang beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur,
dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras
2. Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti
agar menjadi pilar pendidikan yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan
lingkungan yang inovatif, serta mampu menularkan kualitas intelektual yang
tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak didiknya.
3. program sertifikasi guru untuk menjaga mutu, juga akan
ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program
pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang
diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
4. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang
pendidikan.
c. Perkembangan Pendidikan Masa Presiden Joko Widodo
Revolusi karakter bangsa, menurut Joko Widodo-JK
dilakukan melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.
Yang mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan. Yang menempatkan secara
proporsional aspek pendidikan seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme, dan cinta tanah air. Joko Widodo juga akan mengevaluasi model penyeragaman dalam
sistem pendidikan nasional. Termasuk pembentukan kurikulum yang menjaga
keseimbangan aspek muatan lokal dan nasional. Joko
Widodo-Jk juga membuat program Kartu
Indonesia
Pintar (KIP)
yang menjadi salah satu program utama Joko Widodo. Dan Joko Widodo-Jk
berharap dengan adanya Kartu Indonesia Pintar, anak-anak yang berasal dari
keluarga yang tidak mampu bisa bersekolah sebagimana layaknya anak-anak mampu.
5.
Pertahanan dan Keamanan
a.
Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa
Presiden Megawati
Pada masa pemerintahan presiden Megawati, salah satu
yang mendesak adalah perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap senjata,
amunisi dan bahan peledak yang merupakan tanggung jawab pemerintah. Dan ada
indikasi kegiatan terorisme di Asia Tenggara termasuk Indonesia, cenderung akan
berlanjut. Selanjutnya pengamanan, penangkalan, dan pencegahan yang lebih
intensif terhadap kemungkinan itu. Salah satu cara pertahanan dan keamanan yang
dilakukan oleh presiden Megawati adalah yaitu dengan mendirikan Akademi
Intelegent yang pertama kali.
b.
Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa
Presiden SBY
Dalam masa pemerintahan SBY, pertahanan dan keamanan sudah
baik. Namun pada pemerintahannya, banyak sekali teroris yang masuk ke
Indonesia. Misal, Amrozi, Imam samudera. Namun, dengan kerja keras dan bantuan
dari pemerintah misal Densus 88, terorisme mampu dibasmi. Peningkatan anggaran
pertahanan Indonesia secara signifikan telah ditunjukkan selama era
kepemimpinan Presiden SBY. Ini patut diapresiasi dan ditindaklanjuti secara
cermat karena dengan peningkatan anggaran pertahanan diharapkan semakin
memperbaiki penyelenggaraan sistem pertahanan negara. Kekayaan Angkatan Bersenjata RI sebagai kekuatan sosial, bersama kekuatan
sosial lainnya, memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan bangsa dalam
mengisi kemerdekaan dan memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pembinaan kemampuan ABRI sebagai
kekuatan sosial diarahkan agar Angkatan
Bersenjata RI dalam kemanunggalannya dengan rakyat, mampu secara aktif melaksanakan kegiatan pembangunan
nasional, serta dapat meningkatkan peranannya dalam memperkokoh ketahanan
nasional. Di samping itu, operasi Bakti ABRI merupakan peluang untuk
menyumbangkan sesuatu yang berharga kepada masyarakat.
Kelebihan bidang pertahanan dan keamanan :
a. Pemberantasan Terorisme,dengan
membentuk pasukan khusus anti terorisme atau Detasemen khusus 88 Anti Terorisme
(Densus 88)
b. Anggaran pertahanan Indonesia
ditingkatkan secara signifikan
Kekurangan bidang pertahanan dan keamanan.
c. Banyak teroris yang masuk ke Indonesia, seperti
Amrozi dan Imam Samudra
c.
Perkembangan Pertahanan dan Keamanan Masa
Presiden Joko Widodo
Pada awal masa pemerintahan Joko Widodo-JK pernah menyampaikan empat
pandanganna terkait pembangunan sektor pertahanan.
Pertama, jaminan pemenuhan
kebutuhan pertahanan termasuk yang berkenaan dengan kesejahteraan prajurit
maupun penyedia alutsista.
Kedua, pertahanan yang mandiri
dan tidak bergantung pada impor.
Ketiga, pertahanan bukan
sekedar memenuhi kekuatan pokok minimum melainkan harus ditujukan untuk
membangun TNI sebagai sebuah kekuatan yang disegani.
Keempat, menempatkan kegiatan
pertahanan keamanan Negara sebagai
bagian integral dari keamanan yang komprehensif.
6. Hubungan Internasional
a. Hubungan Internasional masa Presiden Megawati
Hubungan Internasional pada
masa Megawati mengalami sebuah ujian yang sangat berat. Pada pemerintahan
Megawati Indonesia dituding condong kearah
Amerika Serikat. Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia selalu
diabdikan pada kepentingan nasional Indonesia, apapun bentuk kerjasamanya dan
dengan Negara manapun. Kepentingan nasional Indonesia yang menggerakkan segala
hubungan kerjasama ataupun Hubungan Internasional Indonesia sebagai Negara yang
berdaulat. Pada era kepemimpinan Megawati, pelakasanaan Hubungan Internasional
diabdikan pada kepentingan keamanan nasional Indonesia.
Beban berat utama yang diemban
pemerintahan Megawati adalah mengembalikan citra dimata Negara-negara ASEAN
lainnya bahwa Indonesia menetapkan ASEAN tetap menjadi batu loncatan politik
luar negeri Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh Megawati dengan cara mengadakan
lawatan ke Negara-negara lain. Langkah ini diambil selaras dengan skala
prioritas kabinet gotong royong yang mengutamakan upaya memagari potensi
konflik atau memelihara persatuan dan kesatuan. Hal lain terbukti dari berbagai
kebijakan politik dan ekonomi megawati di ASEAN.
b. Hubungan Internasional masa Presiden SBY
secara keseluruhan banyak
pihak yang memberikan penilaian pelaksanaan
Hubungan Internasional Indonesia pada masa pemerintahan SBY (2004-2014)
mengalami peningkatan dan perkembangan cukup signifikan. Hal ini antara lain
ditandai dengan berbagai “prestasi” yang dicapai dalam forum regional maupun
global. Dalam sepuluh tahun masa pemerintahannya, secara umum SBY menjalankan
kebijakan Hubungan Internasional dalam tiga program utama yaitu:
1. Pertama, pemanfaatan
politik luar negeri dalam konteks optimalisasi diplomasi.
2. Kedua, peningkatan
kerjasama multilateral dalam rangka meraih beragam peluang internasional.
3. Ketiga, penegasan komitmen
perdamaian dunia dalam rangka turut serta menjaga ketertiban dunia dalam
berbagai persoalan keamanan internasional.
Dalam konteks kerjasama
regional. Misalnya pemerintah SBY telah memperlihatkan komitmennya untuk senantiasa berkontribusi bagi
terwujudnya komunitas ASEAN 2013 dan memastikan kawasan Asia Tenggara tetap
dalam keadaan damai sesuai prinsip-prinsip yang terkandung dalam Treaty Of
Amity And Cooperation. Masih dalam konteks kerjasama regional, Indonesia
kembali memperlihatkan perannya dalam pembahasan pembentukan tatanan kawasan
(Regional Architecture Building) dengan ASEAN sebagai penggerak utama dan
dilakukannya penambahan keanggotaan East Asia Summit dengan diterimanya Rusia
dan Amerika Serikat secara bersamaan.
Sedangkan dalam konteks
kerjasama global, pelaksanaan Hubungan Internasional Indonesia dilaksanakan
untuk memastikan pembangunan Global dan mendorong terjalinnya kemitraan
strategis dan situasi yang kondusif dalam mencapai pembangunan dan
kesejahteraan untuk semua. Dalam kaitan ini terlihat upaya Indonesia untuk
secara konsisten terus memperjuangkan kepentingan nasional, regional, dan
Internasional diberbagai forum multilateral. Sementara itu, SBY melakukan
kerjasama dalam Bali Democracy Forum dan kerjasama pemberantasan kejahatan
terorisme.
c. Hubungan Internasional masa
Presiden Joko Widodo
Pada era pemerintahan Joko
Widodo dalam menjalin Hubungan Internasional bisa dibilang terlalu radikal,
misalnya kebijakan penenggelaman perahu nelayan asing serta eksekusi hukuman
mati sejumlah warga Negara asing, telah banyak menimbulkan keretakan hubungan
baik kita dengan sejumlah Negara sahabat. Sebenarnya partai demokrat setuju dan
mendukung ketegasan pemerintah terhadap pemberantasan pencurian ikan dan
narkoba. Namun penanganannya seharusnya bisa dilaksanakan secara lebih tepat
dan lebih rapi. Keputusan pemerintah untuk memilih bekerjasama dengan Republik
Tiongkok bukan dengan Jepang dalam hal pembangunan dan pengadaan kereta api
cepat Jakarta-Bandung sepenuhnya adalah kedaulatan Negara. Partai demokrat
memberi pendapat pada presiden Joko Widodo dalam meningkatkan Hubungan
Internasional sebaiknya dilakukan dengan semua mitra-mitra kita. Contohnya
dikawasan Asia hubungan baik itu perlu dijaga dengan Negara-negara ASEAN,
Tiongkok, Jepang dan India. Karena bagaimanapun lebih baik Indonesia bersahabat
daripada bermusuhan dengan Negara-negara lain, terkecuali Negara itu mengancam
kedaulatan Bangsa Indonesia serta keutuhan wilayah Indonesia.
7. Kelebihan dan Kekurangan masa Presiden Megawati, SBY, dan Joko Widodo
a. Masa Presiden Megawati
1. Kelebihan Pemerintahan Megawati Selama masa
pemerintahan Megawati, ada beberapa hal positif yang meupakan kelebihan dari
pemerintahannya antara lain ialah sebagai berikut: · Menstabilkan fundamen
ekonomi makro yang meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah
terhadap dollar, dan angka kemiskinan. · Mulai melakukan pemberantasan KKN, di
antaranya dengan keberanian menusakambangkan dan memenjarakan kroni Soeharto
(Tommy Soeharto, Bob Hasan, dan Probosutedjo), serta menangkap konglomerat
bermasalah, Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan Megawati. ·
Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang kolaps setelah krisis ekonomi
1998, terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah berhasil
melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan pada saat ini, perbankan
nasional menjadi relative sehat. · Indonesia berhasil keluar dari IMF tahun
2003 yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis ekonomi yang terjadi
sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.
2. Kelemahan pemerintahan Megawati
adalah sebagai berikut: · Kurangnya pemahaman dalam bidang ekonomi sehingga
keputusan yang diambil tidak berpihak kepada rakyat. · Terdapat kepentingan
ekonomi dan politik di belakang pemerintahannya. Dianggap gagal melaksanakan agenda
reformasi dan tidak mampu mengtasi krisis bangsa.
b. Masa Presiden SBY
·
Kelebihan Pemerintahan SBY selama 2 periode
1. Dalam ketahanan dan
keamanan, keberanian menyeret sebagian koruptor-koruptor, baik pejabat
pemerintah di daerah maupun di pusat terhadap lembaga legislatif dan eksekutif
telah dilakukan. Sebagai satu contoh, Gubernur Aceh, Abdullah Puteh dihukum 10
tahun adalah bukti komitmen tersebut.
2. Anggaran pendidikan
ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
3. Konversi minyak tanah ke
gas.
4. Pemberantasan
Terorisme,dengan membentuk pasukan khusus anti terorisme atau Detasemen khusus
88 Anti Terorisme (Densus 88).
5. SBY menunjukkan usaha
secara signifikan penanggulangan bencana baik melalui aspek hukum nasional
maupun aspek diplomasi dengan dunia internasional
·
Kekurangan Pemerintahan SBY selama 2 periode
1. Pada pemerintahan
SBY-Boediono banyakterjadi demonstrasi masa untuk melengserkan SBY-Boediono
karenanaiknya harga BBM
2. Banyak kasus-kasus yang tiba-tiba menghilang dan belum
terselesaikan contohnya kasus Bank Century
3. Jumlah utang Negara
tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai Rp1.667 triliun pada awal tahun
2009. Inilah pembengkakkan utang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
4. Pada pemerintahan SBY, banyak
sekali teroris yang masuk ke Indonesia. Misalnya Amrozi, Imam samudera.
5. Banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang diklaim
oleh pemerintah Negara lain.
c, Masa Presiden Joko Widodo
·
Kelebihan
1. Memiliki
panggung politik sebagai orang nomor satu di Indonesia sehingga apapun yang
dilakukan oleh Joko Widodo selalu mendapat sorotan media massa seperti blusukan
yang seringkali ia lakukan.
2. Dalam
kepemimpinannya meski selalu mendapat cemohan karena kurang tegas dari
orang-orang yang tidak mendukungnya ia tetap sabar.
3. Joko Widodo
ketika menghadapi suatu masalah selalu memikirkan apa penyebab dan bagaiman
nanti akhirnya dan ia tidak terburu-buru, seperti kasus Papa Minta Saham yang
dilakukan oleh Setya Novanto yang mencatut nama Joko Widodo dalam masalah PT.
FREEPORT INDONESIA
·
Kekurangan
1. Program
yang dibuat oleh Joko Widodo-Jk yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih banyak ditemukan
siswa yang berasal dari keluarga mampu menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi keluarga
tidak mampu.
2. Program yang
dibuat oleh Joko Widodo-Jk yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih banyak ditemukan masyarakat mampu menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang seharusnya hanya diperuntukkan
bagi masyarakat tidak mampu.
3. Sejumlah
pengamat menyebutkan kelemahan Joko Widodo adalah dia minim pengalaman memimpin
di tingkat nasional dan hubungan internasional. Menurut Sekretaris Dewan
Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, Letjen TNI Purn Romulo Simbolon, cawapres
Jusuf Kalla (JK) pernah mengatakan bisa rusak negara ini bila dipimpin oleh Joko
Widodo.
4. Joko Widodo itu tidak dapat bertindak tegas karena
pergerakannya yang terlihat sangat dibatasi. Konflik pun semakin nampak dengan
banyaknya intervensi dari kebijakan yang dicanangkan oleh presiden sebagai
otoritas terkuat. Selain itu pula berbagai polemik yang ada di Indonesia
seperti KPK vs Kepolisian, Ahok vs DPRD dan lain sebagainya.
2.2 Hipotesis Penelitian


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis
Penelitian
Dalam karya tulis ini menggunkan
jenis penelitian Kualitatif. Yaitu karena
penelitian yang penulis lakukan secara garis besar hampir seluruhnya mendeskripsikan
dan memaparkan tentang masalah yang bersifat analisis.
3.2 Waktu Dan
Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk
mendapatkan sumber informasi tentang “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono
periode 1 dan 2” dilakukan dengan study
pustaka, hingga
penulisan akhir penelitian. Adapun untuk
lokasi penelitian, penulis melakukan penelitian dari buku-buku sebagai sumber
informasi untuk mendapatkan semua tentang “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono
periode 1 dan 2”, dan sebagian penulis mencari
buku-buku Sejarah
peminatan di Perpustakaan sekitar sekolah SMA NEGERI 1 (NAMA SEKOLAH
KALIAN) sebagai
penyempurna isi dari makalah ini.
3.3 Metode
Penelitian
Dari
penelitian yang telah dilakukan Menggunakan
metode Penelitian deskriptif, yaitu berdasarkan data yang ada, sedangkan alat pengumpul
datanya yaitu artikel dari internet, dan sebagian dari buku Paket, serta Buku dari LKS.
3.4 Instrumen
Penelitian
1.
Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan berupa daftar
ceklis (ü) tentang variabel yang
diperlukan.
2.
Karakteristik
Instrumen yaitu
berupa sejumlah pernyataan yang terdapat di study kepustakaan dengan cara
diceklis (ü), variabel yang
dibutuhkan mencangkup : Alat tulis, Artikel, Buku paket Sejarah
peminatan, dan buku LKS Sejarah peminatan.
Secara Visual
Karakteristik instrumen
tersebut
dapat Dilihat Pada tabel Berikut :
No
|
Karakteristik
|
Ada
|
Tidak ada
|
1
|
Alat tulis
|
√
|
|
2
|
Artikel
|
√
|
|
3
|
Buku paket Sejarah peminatan
|
√
|
|
4
|
Buku LKS Sejarah peminatan
|
√
|
|
3.5 Sistematika
Penelitian
Karya tulis ini berjudull “Perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono
periode 1 dan 2” meliputi : Halaman Judul, Lembar Pengesahan, Kata
Pengantar, dan Daftar isi.
Pada bagian daftar isi terdapat Bagian isi Makalah
yang terdiri dari :
Ø Pada BAB 1 Pendahuluan meliputi :
Latar Belakang Masalah, Identifikasi masalah,
Pembatasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
Ø Pada BAB 2 Kajian Pustaka meliputi :
Pembahasan
Teori, dan Hipotesis Penelitian.
Ø Pada BAB 3 Metodologi Penelitian
meliputi : Jenis Penelitian, Waktu Dan Lokasi Penelitian,
Metode Penelitian, Instrumen
Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Ø Pada BAB 4 Penutup meliputi : Kesimpulan, dan Saran.
Ø Pada bagian penunjang meliputi :
Daftar pustaka.
BAB 4
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi banyak kemajuan di
berbagai bidang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan kebebasan
berpendapat. Namun, terdapat beberapa kemunduran juga. Kita tidak dapat melihat
kesuksesan suatu pemerintahan hanya dengan satu pandangan. Kita harus memandang
dari berbagai sisi. Jika dibandingkan dengan pemerintahan pada masa Orde Baru,
memang dalam beberapa bidang terlihat kemunduran. Tetapi bisa saja hal ini
dikarenakan pada masa Orde Baru kebebasan pers dikekang sehingga bagian buruk
pada Orde Baru tidak terlihat.
Di masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan. Sehingga
pengambilan kebijakan terkesan lambat. Meski begitu, musyawarah mufakat ini
dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah cukup berkembang dibandingkan
masa-masa sebelumnya dalam hal demokrasi.
5.2 Saran
Ditujukan untuk :
1. Penulis menyarankan
kepada siswa adik kelas hendaknya bahwa
:
Disarankan agar adik kelas dapat
mengerti dan memahami tentang langkah-langkah dalam membuat sebuah karya tulis,
dan penulis mengharapkan agar adik kelas dapat menggunakan karya tulis ini
dengan sebaik-baiknya.
2. Penulis menyarankan
kepada guru pengajar hendaknya bahwa :
Disarankan kepada guru pengajar agar lebih jelas
untuk mengarahkan atau menjelaskan tata caranya mengenai langkah-langkah dalam
membuat karya
tulis.
3. Penulis menyarankan
kepada sekolah
hendaknya bahwa :
Disarankan agar sekolah lebih
bisa memberikan sarana dan prasarana
yang lebih lengkap untuk para siswanya agar siswa lebih mudah untuk mendapatkan
bahan membuat karya tulis.
Daftar Pustaka
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA kelas XII IPS, Jakarta:
Erlangga.
Indratno,
Ferry. 2007. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII IPS. Jakarta: Grasindo.
Mustopo,
Habib. 2011. Sejarah 3 SMA Kelas XII Program IPS. Jakarta: Yudhistira.
Supratna,
Nana. 2009. Sejarah untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Grasindo.