Laporan Presentasi
“Biosiklus Daratan”
(Simbol Sekolah kalian)
Laporan
presentasi ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Geografi semester genap.
1.
Diky
Anwar
2.
Anggun
Sinta
3.
Dini
Apriliani
4.
Dini
Lestari
5.
Suherti
6.
Tri
Gayuh Mugnizal
Kelas :
XI – IIS 4
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS
PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 (NAMA
SEKOLAH KALIAN)
Jl. Yudhistira No. 30 Desa Karangasem Kec. (nama
sekolah kalian) kab. Cirebon
Tahun ajaran
2013/2014
Persebaran
Flora di Dunia
Secara
garis besar, kehidupan organisme baik flora maupun fauna dipermukaan bumi
terdapat pada dua biosiklus, yaitu daratan dan perairan.
a. Biosiklus Daratan
Biosiklus
daratan dapat diklasifikasikan menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik yang didominasi
oleh jenis flora tertentu yang memiliki karakteristik yang khas. Biosiklus
daratan secara umum terdiri atas bioma hutan, sabana, steppa, dan gurun.
1) Bioma Hutan
Hutan (forest), adalah bentang lahan
(landscape) yang sangat luas yang ditumbuhi beraneka ragam pohon-pohonan.
Jenis-jenis hutan dibagi menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut :
a) Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)
Hutan hujan
tropis merupakan hutan yang terdapat didaerah tropis, yaitu suatu daerah yang
terletak pada lintang 23,5° LU–23,5° LS. Jenis hutan ini dicirikan dengan pohon-pohon
yang tinggi dan rapat serta selalu hijau sepanjang tahun. Pada bagian bawahnya,
tumbuh pohon-pohon yang lebih rendah dan di bagian paling bawah ditumbuhi
semak, perdu, serta vegetasi penutup sehingga sinar matahari hampir
Sumber: Microsoft Encarta , 2003 tidak
dapat menembus sampai ke permukaan tanah. Ciri lain dari hutan ini antara lain
ditumbuhi beragam jenis epifit. Misalnya, cendawan, lumut, dan berbagai jenis
anggrek, serta tumbuhan pemanjat seperti rotan. Hutan ini sangat rapat dengan
vegetasi yang heterogen (lebih dari 300 spesies).
Pohon-pohon
di hutan ini tinggi dan berdaun lebar sehingga mengakibat kan terbentuknya
kanopi (tajuk) yang menyebabkan dasar hutan menjadi lembap dan gelap. Contoh
vegetasi di daerah hutan hujan tropis antara lain meranti dan damar.
Wilayah penyebaran hutan hujan tropis meliputi wilayah Amerika Selatan
(Lembah Amazon), Semenanjung Amerika Tengah, Afrika bagian tengah, Madagaskar,
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan daerah-daerah di Asia Tenggara
lainnya.
b) Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis
Hutan
musim didaerah iklim tropis Yaitu, jenis hutan yang terdapat didaerah yang
memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri khas dari hutan ini
antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan ketinggian
sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng gugurkan daunnya pada musim
kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari 60 mm/tahun atau sama
sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur atau rontoknya daun-daunan tumbuhan
di hutan ini merupakan bentuk adaptasi fisiologis untuk mengurangi tingkat
penguapan. Akibatnya, sinar matahari dapat mencapai bagian dasar dari hutan
musim di daerah tropis ini sehingga di bagian dasar hutan ini tumbuh dengan
subur dan lebat berbagai vegetasi semak belukar dan rumput-rumputan. Contoh
dari vegetasi hutan musim di daerah tropis adalah jati. Wilayah penyebaran
jenis hutan musim di daerah tropis, antara lain di sebagian wilayah Indonesia,
Thailand, Kamboja, dan Myanmar.
Pertanyaan-pertanyaan
1.
Dari Sriwahyuni
Ø Berdasarkan
daerah manakah suatu daerah dapat dikatakan beriklim tropis?
Jawab : Berdasarkan pada letak lintang
23,5° LU–23,5° LS. Bila kriteria tersebut sudah dimiliki suatu daerah maka
dapat dikatakan beriklim tropis.
2.Dari Ari
Kusharyadi
Ø Apa
perbedaan Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest) dengan Hutan Musim di
Daerah Iklim Tropis?
Jawab :
a.
Hutan Hujan tropis
cirinya hutan ini dicirikan dengan pohon-pohon
yang tinggi dan rapat serta selalu hijau sepanjang tahun. Pada bagian bawahnya,
tumbuh pohon-pohon yang lebih rendah dan di bagian paling bawah ditumbuhi
semak, perdu, serta vegetasi penutup sehingga sinar matahari hampir tidak dapat
menembus sampai ke permukaan tanah. Ciri lain dari hutan ini antara lain
ditumbuhi beragam jenis epifit.
b.
Hutan musim didaerah iklim tropis
Ciri
khas dari hutan ini antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon
berkayu dengan ketinggian sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng
gugurkan daunnya pada musim kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari
60 mm/tahun atau sama sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur atau
rontoknya daun-daunan tumbuhan di hutan ini merupakan bentuk adaptasi
fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan.
3.Dari Ade Rahayu
Ningrum
Ø Coba
jelaskan ciri-ciri Biosiklus Daratan?
Jawab : 1.
Adaya flora dan fauna yang berperan didalamnya.
2. Secara umum terdiri atas
bioma hutan, sabana, steppa, dan gurun
4.Dari Agung
Supriyadi
Ø Mengapa
tumbuhan di iklim tropis menggugurkan daunnya?
Jawab : Karena merupakan bentuk adaptasi
fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan.
5.Dari Kasferi
Ø Apakah
hutan Musim di Daerah Iklim Sedang hanya terdapat di daerah wilayah Indonesia,
Thailand, Kamboja, dan Myanmar?
Jawab
: sebenarnya hutan musim didaerah Iklim sedang tidak hanya terdapat di daerah
wilayah Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar saja. Tetapi melainkan dimana
saja asalkan daerah tersebut memiliki empat musim, yaitu musim panas (summer),
gugur/rontok (spring), dingin/salju (winter), dan semi (autumn).
c) Hutan Musim di Daerah Iklim Sedang
Hutan
musim didaerah iklim sedang merupakan suatu jenis hutan yang terdapat di
wilayah iklim yang memiliki empat musim, yaitu musim panas (summer),
gugur/rontok (spring),
dingin/salju
(winter), dan semi (autumn). Vegetasi di hutan ini pada umumnya berupa tumbuhan
berkayu yang memiliki daun lebar, perakaran yang dalam, dan kulit yang kasar.
Bentuk adaptasi dari tumbuhan di hutan ini adalah adaptasi fisiologis dengan
cara yang berbeda pada setiap musimnya.
Pada musim semi, tumbuhan mulai ber-
bunga dan
berbuah, pada musim panas mulai
tumbuh biji, pada musim rontok menggugur
kan daunnya, sedangkan
pada musim dingin
tumbuhan
mengurangi penyerapan air infiltrasi
melalui sistem perakarannya.
Jenis vegetasi di
hutan ini didominasi oleh dua
atau tiga spesies. Misalnya, oak, elm, beach,
dan maple. Wilayah
penyebaran hutan ini
meliputi wilayah
Amerika Serikat bagian timur,
sebagian besar Eropa Tengah, Australia bagian
timur, Selandia Baru, Cina, Korea, Jepang, dan
Argentina. Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD,
2006
d) Hutan Mangrove (Hutan Bakau)
Hutan
mangrove merupakan jenis hutan di daerah tropis yang ditumbuhi berbagai jenis vegetasi
khas rawa-rawa pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Ciri-ciri dari
vegetasi hutan mangrove antara lain ditandai dengan sistem perakaran vegetasi
yang sebagian berada di atas permukaan air. Sistem perakaran tersebut berfungsi
sebagai alat respirasi dan penangkapan lumpur dari peristiwa pasang surut air
laut. Jenis-jenis vegetasi di hutan mangrove antara lain nipah dan bakau. Wilayah
penyebaran hutan mangrove terutama di pantai-pantai landai berlumpur di wilayah
Australia Utara, Afrika Barat, Amerika Selatan
terutama Brazilia, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
e) Hutan Berdaun Jarum (Conifer)
Hutan
berdaun jarum (Conifer) Merupakan jenis hutan yang banyak didaerah iklim sedang
sampai dingin. Ciri hutan ini vegetasinya berdaun jarum (conifer), memiliki
ketinggian yang relatif sama, berbatang lurus, dan berbentuk kerucut, seperti
pinus, cemara, dan cedar. Di Eropa terutama di sekitar daerah Siberia, hutan
conifer banyak ditumbuhi jenis vegetasi yang disebut larix yang menggugurkan
daunnya pada musim dingin (winter). Adapun di Amerika Serikat sekitar daerah
Columbia dan California tumbuh jenis vegetasi berdaun jarum raksasa yang
disebut sequoia yang ketinggiannya dapat mencapai lebih dari 75 meter.
Gambar
pohon Sequoia.
Sequoia merupakan jenis vegetasi hutan
conifer yang ketinggiannya dapat mencapai lebih dari 75 meter.
Sumber: Microsoft Encarta , 2003
f) Hutan Taiga
Hutan
Taiga merupakan jenis hutan yang
berada didaerah dingin di belahan bumi
utara
dan di pegunungan tinggi. Sebagian besar
pohon utamanya adalah jenis-jenis
tusam yang
tetap berdaun serta tahan terhadap suhu
dingin dan kekeringan dengan daun seperti ja-
rum dan berlapis zat lilin. Taiga
merupakan
wilayah yang sangat minim akan jenis
tumbu-
han. Dalam ribuan hektar mungkin hanya
terdiri atas dua atau tiga jenis saja,
antara lain
pinus merkusi dan cemara. Pohon
Cemara yang dapat hidup di hutan Taiga.
2) Bioma Sabana
Sabana
merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri
atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar
serta rumput-rumputan. Jenis pohon yang terdapat di daerah sabana Australia
terutama ekaliptus, sedangkan didaerah Kenya, Afrika terutama baobab (adansonia
digitata) yang memiliki ciri antara lain daun dan cabang membentuk tajuk yang
berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya tebal, dan relatif kasar.
Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi bulan kering yang
lebih lama jika dibandingkan bulan basah dan rendahnya curah hujan di daerah tersebut.
Wilayah penyebaran sabana terutama di Australia, Afrika Timur, Brazilia, dan
Indonesia terutama di Kepulauan Nusa Tenggara.
3) Bioma Padang Rumput
Padang
rumput terdiri atas steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang
ditumbuhi oleh rumput-rumputan pendek. Istilah steppa digunakan untuk
menyebutkan padang rumput di Eurasia. Adapun padang rumput tinggi di Amerika
Utara dinamakan prairi yang didominasi oleh jenis rumput Indian Grasses, di
Argentina disebut Pampa, dan di Hongaria disebut Puszta.
Terbentuknya
padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan rendahnya tingkat curah
hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/tahun. Curah hujan yang rendah mempersulit
tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat
bertahan hidup dan menyesuaikan diri (adaptasi) dengan kondisi lingkungan alam
yang kering. Wilayah penyebaran padang rumput di daerah tropis terdapat di Afrika,
Amerika Selatan, dan Australia Utara. Adapun di daerah iklim sedang terdapat di
bagian barat Amerika Utara, Argentina, Australia, dan Eropa terutama Rusia
Selatan dan Siberia.
4) Bioma Gurun
Gurun terdiri atas dua perwujudan, yaitu gurun panas-kering (hot/arid
desert) dan gurun dingin (cold/ice desert).
a) Bioma gurun panas dan kering identik dengan
padang pasir (gurun pasir), yaitu suatu
wilayah
di daerah iklim subtropis sampai sedang yang di
dominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi
vegetasi yang sangat terbatas, suhu udara rata-
rata tinggi, amplitudo suhu harian tinggi, curah
hujan rendah (< 25 mm/tahun), dan penguapan
tinggi. Jenis vegetasi yang
dapat tumbuh dan
beradaptasi terhadap kondisi
padang pasir pada
umumnya memiliki ciri-ciri
akar yang sangat
panjang, berdaun kecil dan
tebal atau bahkan
tidak berdaun, batang pohon
relatif tebal, dan
bagian tubuhnya seringkali berduri. Contoh jenis
vegetasi di daerah padang pasir, antara lain : Sumber: www.kaktus.net
Kaktus Saguaro, dan semak berduri. Wilayah padang pasir terdapat
di Afrika Utara (Sahara), Afrika Barat Daya (Kalahari dan Namib), Afrika Timur
Laut (Ogaden), Jazirah Arab (Rub’al Khali), Asia Barat Daya (Kara Kum,
Taklamakan, dan Iran), Asia Selatan (Thar), Asia Tengah (Gobi), Australia
(Gibson dan Simpson), Amerika Serikat bagian tengah dan barat (The Great
America
Desert, meliputi Arizona dan California), Meksiko bagian utara,
dan Amerika Selatan (Atacama dan Patagonia).
b) Bioma gurun dingin atau salju identik dengan tundra, yaitu
wilayah di daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran Arktik) yang
bagian permukaannya ditutupi oleh es (salju), dan memiliki jenis vegetasi
(flora) yang didominasi oleh jenis lumut (lichenes) dan
semak (spaghnum).
Sumber:
Heinemann Outcomes Geography 1, 2000
Suhu pada musim dingin di daerah tundra dapat mencapai sekitar –57°
C dan suhu maksimum musim panas sekitar 15° C. Walaupun air mencair di
permukaan tanah selama musim panas (summer), tetapi ada juga lapisan es yang
tetap membeku (permafrost). Musim tumbuh vegetasinya cukup pendek berkisar
antara 30–120 hari pertahun dan hanya jenis tumbuhan yang mampu bertahan dalam
suhu dingin yang dapat bertahan hidup. Wilayah penyebaran tundra antara lain di
Alaska, Kanada bagian utara, Siberia, Greenland, dan Tierre del Fuego (Tanah
Api) di ujung Amerika Selatan.
Sumber:
Children’s Encyclopedia, 1997
b. Biosiklus Perairan
Selain pada biosiklus daratan, flora juga dapat hidup pada
biosiklus perairan. Biosiklus perairan terdiri atas dua bagian, yaitu biosiklus
air asin (lautan) dan biosiklus air tawar (daratan).
1) Biosiklus Air Asin
Lautan
merupakan cekungan (basin) yang berukuran relatif sangat luas yang terisi oleh
massa air asin. Didalamnya terdapat berbagai makhluk hidup berupa jenis
tumbuhan maupun hewan yang telah ber adaptasi dengan kondisi perairan laut
dengan berbagai karakteristiknya. Tumbuhan laut hanya tersebar dan terdapat di
tempat-tempat yang terkena penyinaran matahari. Hal ini disebabkan tumbuhan
hanya dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari. Oleh karena itu, persebaran dan keberadaan tumbuhan laut hanya
terdapat di Zona Fotik, yaitu daerah yang terkena penyinaran matahari, yaitu
sekitar pantai (Zona Litoral), permukaan laut, dan di dasar laut dangkal sampai
kedalaman kurang lebih 200 meter (Zona Neritik). Adapun di Zona Afotik yang
merupakan daerah yang tidak terkena penyinaran matahari, keberadaan tumbuhan
laut sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Secara garis besar, makhluk
hidup di laut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu plankton,
nekton, dan bentos.
a) Plankton adalah organisme kecil
yang hidup terapung-apung (berpindah tempat secara pasif) di permukaan atau
dekat permukaan laut. Plankton terdiri atas fitoplankton (plankton yang
bersifat tumbuhan), seperti diatoaeme, dan zooplankton (plankton yang bersifat binatang),
seperti radiolaria dan foraminifera.
Sumber:
http://fishing.agrino.org
b) Nekton adalah kelompok hewan laut yang berenang (berpindah
tempat secara aktif), seperti ikan dan cumi-cumi.
c) Bentos adalah kelompok organisme laut baik tumbuhan maupun hewan
laut yang hidupnya dengan cara menempel atau merayap didasar laut, seperti
rumput laut, bunga karang, siput, kerang, bulu babi, dan bintang laut.
2) Biosiklus Air Tawar
Air tawar yang
ada di permukaan bumi diklasifikasikan dalam bentuk sungai, danau, kolam, dan
rawa. Setiap bentuk perairan darat tersebut merupakan habitat hidup bagi
berbagai jenis kehidupan yang di dalamnya terdiri atas flora dan fauna yang
telah beradaptasi dengan lingkungan perairan tawar. Jenis vegetasi yang hidup
di air tawar antara lain eceng gondok dan vegetasi – vegetasi jenis ini banyak.
2. Persebaran Fauna di Dunia
Fauna
atau hewan yang ada di permukaan bumi penyebarannya di pengaruhi oleh keadaan
lingkungan hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya. Jika suatu kelompok fauna
sudah tidak sesuai lagi untuk menempati suatu daerah tertentu, kelompok fauna
tersebut akan melakukan migrasi atau perpindahan ke daerah lain. Secara garis
besar, daerah persebaran fauna di dunia dapat diklasifikasikan menjadi delapan
wilayah persebaran, yaitu sebagai berikut.
a. Fauna Paleartik
Daerah
persebarannya meliputi wilayah Siberia, Rusia, sebagian besar Benua Eropa,
daerah sekitar Laut Mediterania sampai Afrika bagian utara, Cina, dan Asia
bagian timur laut termasuk Jepang. Jenis fauna yang termasuk wilayah Paleartik
antara lain berbagai spesies anjing, termasuk srigala, tikus, kelinci, beruang
kutub, panda, dan rusa kutub.
b. Fauna Neartik
Daerah
persebarannya meliputi Amerika Utara sampai dengan Meksiko. Jenis faunanya
antara lain antelop bertanduk cabang, tikus berkantung, kalkun, berbagai jenis
spesies burung, anjing, kelinci, ular, kura-kura, dan tupai.
c. Fauna Neotropik
Daerah
persebarannya meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko bagian selatan,
dan India bagian barat. Jenis Fauna Neotropik antara lain armadillo, piranha,
belut listrik, ilama (unta Amerika Selatan), buaya, kadal, kura-kura, dan
berbagai jenis spesies kera. Fauna di wilayah Neotropik sebagian besar terdiri
atas vertebrata (bertulang belakang) sehingga daerah ini seringkali disebut
wilayah vertebrata.
d. Fauna Ethiopia
Daerah
persebarannya meliputi sebagian besar Afrika, Jazirah Arab bagian selatan, dan
Madagaskar. Jenis Fauna Ethiopia antara lain kuda nil (yang terdapat hanya di
Sungai Nil, Afrika), gorila, simpanse, unta, trenggiling, lemur, zebra,
cheetah, singa, dan jerapa.
Sumber: Wild
Animals, 2000
e. Fauna Oriental
Daerah
persebarannya meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Jenis
Fauna Oriental antara lain gajah, badak, orangutan, gibbon, harimau, rusa,
banteng, berbagai jenis unggas, ikan, reptil, dan serangga.
f. Fauna Australia
Daerah
persebarannya meliputi Papua, Kepulauan Aru, Australia, dan Tasmania. Jenis
faunanya antara lain kanguru, platypus (cocor bebek), kuskus, koala, wallaby,
cendrawasih, kasuari, ular piton, buaya, kadal, kakatua, dan merpati.
g. Fauna Selandia Baru (Oceania)
Daerah
persebarannya meliputi Selandia Baru (New Zealand) dan pulau-pulau kecil di
sekitar Oceania. Jenis Fauna Oceania antara lain kiwi dan sphenodon.
h. Fauna Antartika
Daerah
persebarannya meliputi Benua Antartika dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Jenis Fauna Antartika antara lain pinguin dan anjing laut.
Pinguin termasuk ke dalam wilayah Fauna
Antartika.
Sumber:
Wild Animals, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar